Jumat, 26 Februari 2010

Kamis, 19 November 2009

Anak Dari Sutopo Suryo Wirawan

Pasangan
Sutopo Surya Wirawan dan Sri Kusbandinah

  1. Amien Kusbianto (Pria)
  2. Bambang Giri Hartono (Pria)
  3. Aris Tosiswo (Pria)
  4. Mudigdo Sarwono (Pria)
  5. Sri Kenyo Murtiningsih (Wanita) Tien
  6. Widodo Wigoro (Pria) Wiwit
  7. Suci Handayani (Wanita)
  8. Wahyu Ningrum (Wanita)
  9. Danang Donoroso (Pria)
  10. Sri Kenyo Palupi Werdiningsih (Wanita)

Ini silsilah keluarga Mbah SUTOPO SURYO WIRAWAN


Tim Kel. Besar MBAH SUTOPO

Pertemuan Keluarga Besar Haji Mawardi

Tanggal 15 Nopember 2009
Berkat izin Allah SWT Merupakan hari bersejarah bagi keluarga besar Mbah sutopo suryowirawa karena dari salah satu anaknya menjadi tuan rumah dalam pertemuan ini. Bertempat di Rumah Danang Donoroso merupakan Anak dari Mbah Sutopo yang ke 14 di dalam pertemuan tersebut dibuat secara meriah dimana Om Danang mempunyai cita-cita ingin menyelenggarakan pertemuan keluarga dengan sangat besar akan tetapi tidak pernah kesampaian ini merupakan momen yang diharapkan tiba hari besar itu direncanakan dengan sangat matang dimulai dari membuat panggung dihiasi dengan Banner yang begitu indah dan masing masing kelurga diberikan meja meja per keluarga dan di meriahkan dengan hiburan organ tunggal beserta dengan penyanyinya kehadiran organ tunggal menambah semarak pertemuan keluarga dimana Om Danang membawakan sebuah lagu dari Pasha Ungu dengan judul para pencari tuhan serta  tembang kenangan permintaan dari mbah Khalik Waw peserta halal bi halal tepuk tangan dengan meriah sekali acara diteruskan dengan ramah tamah dengan makan yang disedian oleh Catering dan ada pula masakan bawaan yang menjadi favorit keluarga yaitu BASO  dan SOMAYdari Bude Dan Mbah KOM (Istikomah) dan tidak ketinggal sate ayam yang selalu dibeikan oleh Bude Tati Makanan andalan setiap pertemuan semua keluarga berbaur menjadi satu setelah ramah tamah diadakan forum tanya jawab tujuan pertemuan ini mengarah kemana apakah akan diteruskan oleh generasi penerusnya dan forum semakin hangat karena inti akhir percakapan adalah UUD ujung-ujungnya Duit ini merupakan akar masalah dari setiap pertemuan UUD dimana setiap kita berkumpul dari masing-masing keluarga beragam masalah yang ada akhirnya diputuskan untuk membuat pertemuan seperti ini dibutuh kan sebuah dana yang kuat agar setiap pertemuan bisa langgeng ini merupakan para nasehat mbah-mbah yang sepuh seperti mbah Djamil ini harapannya.

Waktu terus bergulir mentari mulai menuju ufuk barat jam tiga sore waktu sudah tidak  terasa hari mau menjelang malam akhirnya masing masiing keluarga beranjak pulang dengan diiringi organ tunggal dengan lagu lagu kenangan menambah harunya pertemuan keluarga saat itu.

Acara sudah selesai saudara-saudara sudah pulang semua tinggal kami cucu dan anak dari Mbah Sutopo yang bergembira karena acara berlangsung sangat sukses sekali kami saling bersalaman dan berpelukan cita-cita dan keingginan yang telah ditunjukan oleh om kita DANANG DONOROSO dan sisa waktu yang ada kita bernyanya bersama dengan di iringi oleh Organ Tunggal masing-masing dari kami bernyanyi dan anak dari om Danang mencoba menyanikan lagu dari ST12 dengan julul cari pacar lagi tidak terasa waktu hingga Magrib setelah itu kami Sholat dan Pulang kerumah kami kembali masing-masing. Dengan harapan persaudaran dan tali silaturahmi jangan sampai putus dan di harapkan terus berklangsung sampai akhir Zaman nanti Insya Allah.

Pertemuan keluarga Bani Haji Mawardi sangat besar pertemuan dari Mbah kita sendiri Sutopo Surya Wirawan Belum Tergarap dengan baik Silsilah Keturunanya belum bersatu dan merapatkan barisan ini mesti lebih diper erat lagi walaupun jarak tempuh kita sangat berjauhan OBOR Keluaga besarkita jangan sampai padam apalagi tidak tahu sanak keluarganya waw keluarga kita jangan sampai seperti naik bis dan kereta tidak bisa tegur dan sapa serta tidak saling mengenal.

Akhir kata mari kita ramaikan hidup ini dengan saling menyapa bukan saling menghinakan saudara dengan mempelajari ajaran agama denga lebih baik itu harapannya karena dari silaturahim akan banyak rezeki itu sudah pasti.

Tim Kel. Besar MBAH SUTOPO

Sabtu, 16 Mei 2009


Tim Kel. Besar MBAH SUTOPO
Buat mereka yang masih single bisa mengambil pelajaran dari cerita ini, dan buat yang udah nikah cerita ini bisa jadi guideline untuk meningkatkan ikatan pernikahan yang udah dijalani.

"Apakah saya menikah dengan orang yang tepat"

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo saya menikah dengan orang yang tepat?"
Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya jadi saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami anda?"

Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"
"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."

Inilah jawabanya?
SETIAP ikatan memiliki siklus. Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan
jatuh cinta dengan pasangan anda.
Telpon dariya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang bersemangat begitu menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu spontan.
Ngga perlu berbuat apapun. Makanya dikatakan "jatuh" cinta?

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta"
Bayangkan eksprisi tersebut! Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.
Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang pasif dan spontan.
Tapi?
setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar.. perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan.
Perlahan tapi pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang besemangat bukannya jadi hal yang manis tapi malah nambahin penat yang ada..

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda,
anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya.. Nah Lho!

Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia cinta itu dengan orang lain.
Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu dan mencari pelampiasan diluar. Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk pelampiasan ini, menginkari

kesetiaan merupakan hal yang paling jelas. Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya, pertemanannya, nonton TV. sampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri. Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya
Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh, Anda bisa!
Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh dan pada saat itu anda akan merasa lebih baik, tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa tahun anda akan mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).

Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!
Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi?
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi. Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga berjalan dengan baik .

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini. Cinta bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi),
dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat. Ini merupakan reaksi sebab akibat.
Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH". Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah DECISION, dan bukan cuma PERASAAN..!

jika ia sebuah cinta.....ia tidak mendengar...namun senantiasa bergetar....

jika ia sebuah cinta.....ia tidak buta..namun senantiasa melihat dan merasa..

jika ia sebuah cinta.....ia tidak menyiksa..namun senantiasa menguji..

jika ia sebuah cinta.....ia tidak memaksa..namun senantiasa berusaha..

jika ia sebuah cinta.....ia tidak cantik..namun senantiasa menarik..

jika ia sebuah cinta.....ia tidak datang dengan kata-kata..namun senantiasa menghampiri dengan hati..

jika ia sebuah cinta.....ia tidak terucap dengan kata..namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

jika ia sebuah cinta.....ia tidak hanya berjanji..namun senantiasa mencobamemenangi..

jika ia sebuah cinta.....ia mungkin tidak suci..namun senantiasa tulus..

jika ia sebuah cinta.....ia tidak hadir karena permintaan..namun hadir karena ketentuan...

jika ia sebuah cinta.....ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan..


salam cinta
some'one'

Sabtu, 25 April 2009

Parade Busana Nusantara


Tim Kel. Besar MBAH SUTOPO

Hari ini tanggal 25 April 2009

Anak saya yang di TK B mengadakan lomba parade busana nusantara untuk memperingati hari ibu Kartini sebelum acara ini undangan yang disampaikan pihak sekolah mewajibkan putra putrinya untuk mengunakan baju daerah masing-masing pilihan untuk anak kami ternyata menggunakan baju dari daerah padang ternyata setelah mereview lagi ketahun sebelumnya waww anak kami ternyata diplay grup kecil menggunakan pakaian adat padang(sumatera barat) wah....tahun ke tahun padang melulu warna pakaianya saja yang berubah dari merah, orenge, biru dll....

pada malam harinya tanggal 24 april kami mencari kesanggar-sanggar tari untuk menyewa baju yang berbeda ternyata jatuh pilihan menggunakan pakaian adat dari Bali.....
karena saya dan istri belum pengalaman menggunakan pakaian adat tersebut akhirnya saya belajar dulu sama yang menyewakan........al hasil ngarti deh.

Pagi hari jam 5.00 anak kami Firly Fallen Nurparadisa siap-siap mandi pagi dan coba memakaikanya pakaian adat bali tersebut ternyata sulit juga beberapakali kami bongkar pasang try and error dan lumayan lebih baik hasilnya.

setelah selesai mengenakan ke anak kami ternyata membutuhkan waktu yang lama juga loh mendandani anak kecil repon and ribet butuh waktu kurang lebih 2 jam lho.......




ini lomba yang dilakukan di TK al muhajirin meliputi murid, Orang tua dan Guru semua di Lombakan dan dari tim juri di datangkan dari sekolah lain untuk menunjukan tidak adanya Intervensi orang tua murid kepada guru-guru di TK al muhajirin. Mungkin menunjukan transparansi seperti pemerintahaan era SBY sekarang penuh dengan kata Transparan gitu loh jadi tingkat kompetisi antar murid berlangsung allot juga loh dari masing masing orang tua maunya anaknya menjadi yang terhebat dan nomor 1 kaya oli top one eh....malah Iklan, tapi keluarga saya tidak seperti itu saya hanya melihat sejauh mana perkembangan anak yang sebenarnya dari Emosi, Tingkat keberaniaan bicara dipanggung dan menjadi tauladan tidak bagi temannya.........dari hasil pengamatan saya pribadi di TK-al muhajirin hampir semua anak berani maju ke panggung, berlenggak lenggok bak peragawati di calwalk dan memperkenalkan Nama, umur, asal daerah baju yang di kenakan dalam bahasa inggris waw......itu yang tidak terjadi di pendidikan saya kecil dahulu....Zaman sekarang anak jauh lebih berkembang dan pertumbuhannya sangat pesat dan berani tampil berbeda ........tim juri pun kesulitan dalam memilih kaya caleg (calon Legeslatif) aja susah memilih tetapi tim juri pun angkat bicara kami memilih dari baik dan yang terbaiklah pemenangnya walaupun anak kami tidak menjadi pemenang utama yang jelas saya melihat perkembangan yang sangat jauh dari yang saya bayangkan.

ini gambar gambar yang saya jepret sebagai kenangan....di Abadikan :.............








Sabtu, 11 April 2009

Bagaimana Sholat Yang Khusuk

Tim Kel. Besar MBAH SUTOPO


قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
Qad aflaha almuminoona
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Allatheena hum fee salatihim khashiAAoona

"Sesungguhnya amat beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusu dalam sholatnya"

Ada kebahagian yang tidah terkira dan terhingga di rasakan oleh seorang mu"min yaitu dikala ia melangsunkan Shalatnya dengan Khusu seperti difirmankan ayat diatas. Kebahagiaan adalah tujuan hidup hendak diraih oleh setiap orang dalam hidupnya. Aristoteles (384-332 SM) menyebutnya sebagai "audaemonie" atau barang yang tertinggi dalam kehidupan. Semua orang bahkan mendambkan kebagian hidup itu. Berbagai macam cara ditempuk manusia untuk bisa bahagia.
Ada yang mengangap dengan hidup kaya orang akan bahagia. Ada yang menganggap menjadi orang terkenal hidup akan lebih bahagia. Dengan menjadi anggota legeslatif atau eksekutif orang akan bahagia. Dan masih banyak yang lain yang selalu didambakan orang dimuka bumi ini (Bagaimana dengan anda) banyak orang untuk mengejar kebahagiaan itu mereka berlomba-lomba mewujudkanya. Bahkan tidak jarang mereka bebaku Hantam dengan sesamanya hanya untuk meraih apa yang dianggap selama ini sebagai kebahagian. Padahal dalam islam kebahagiaan itu ada dan disediakan dengan baik oleh Allah swt bagi umatNYA yaitu kala ia beribadah Sholat. Mahasuci Allah dan segala puji hanya untukNYA.
Orang melihat Khusu paling sedikit melalui dua perspektif yaitu perspektif semantik etimologis kebahasaan dan perspektif istilah terminologis. Dari perspektif kebahasaan, khusu bersala dari kata khasya'a-yakhsya'u-kusyu'an artinya memusatkan penglihatan pada bumi dan memejamkan mata atau meringankan suara ketika sholat. Selain itu, khusu secara bahasa berarti tunduk hati atau badan. Imam Musbikin menulis bahwa khusu dalam arti bahasa adalah tunsuk hati dan merendahkan suara dan berdiam dir, sedangkan kaitanya dengan pandangan mata adalah merendahkan pandangan.
Arti Khusu yang lebih dekat adalah khudlu yaitu tunduk dan tawadlu khusu ini dapat terkait dengan suara, ba dan atau penglihatan. Tiga anggota badan itulah yang menjadi tanda ke khusyu'an seseorang dalam sholatnya. Pernah dalam hadist sholih rasullulah saw melihat seseorang yang sedang sholat sambil mengelus-elus jenggotnya yang lebat. Rasullulah saw berkomentar seandainya ia khusyu tentu tidak akan melakukan hal itu (mengelus-elus jenggotnya).
Khusyu' menurut istilah atau syara berarti adalah keadaan jiwa yang tenang dan tawadhu' (rendah hati) yang tampak pada anggota tubuhnya. Itulah sebabnya imam Ghozali mengatakan indikator kekhusyuan seseorang dalam sholatnya dapat ditandai dengan 3 (tiga) hal:
  1. Tenang anggota badanya(sukun al-a'hho) ketika sholat dilangsungkan artinya tidak melakukan gerakan lain kecuali gerakan dalam sholat saja yang semestinya. Tidak disebut khusu bila melakukan gerakan diluar gerakan sholat yang semstinya> Bahkan Iman Syafi'i menyebutkan bahwa batal sholat seseorang yang melakukan 3(tiga) kali gerakan badan dalam satu rukun sholat.
  2. Menghadirjakn hati (hudlur al qalb) ketika sholat dilangsungkan artinya antara gerakan tubuh dengan gerakan hati terdapat keselarasan (harmoni). Untuk bisa menghadirkan hati diperlukan sejumlah prasyarat yaitu menghilangkan semua pengaruk eksternal dan internal yang bisa mengalihkan perhatian kita dalam sholat. Pengaruh Eksternal seperti Lingkungan, suasana disekitar tempat sholat, keadaan badan, pakaian, dan tempat dimana kita sholat, Pengaruh internal misalnya lapar, pikiran kacau sebelum sholat (pengaruh dari= pekerjaan, Istri Anak, Duit dll), mengahap makanan yang lezat dan menarik hati sehingga pengaruh kepikiran kita saat akan Sholat, sedang ingin buang air kecil, Besar atau ingin kentut, serta banyak keinginan lain yang belum disampaikan, serta bisikan-bisikan setan yang selalu menggoda manusia bila kita ingin sholat dari atas, bawah, kanan, kiri, arah muka, arah belakang: (surat an-nas, 5-6).
  3. Memahami makna bacaan sholat dan gerakan sholat. Shalat bukan hanya sekedar berdiri, ruku, sujud, doa dan munajat. Namun, sholat adalah gabungan antara gerakan jasad dan roh. Gerakan tubuh adalah jasadnya sholat, sedangkan khusu adalah ruhnya sholat. Secara filsafat "manusi" bukan jasmaninya namun rohaninya. Yang sebenar-benarnya manusia "haqiqatnya al-insan" atau" sejatining manungso" adalah ruhnya. seperti yang dikatakan oleh rene Descartes-seorang filosofis Perancis- manusia adalah roh yang menggunakan jasadnya sebagai alat (homo est anima utens corpore tamquam instumento atau dalam bahasa belanda disebutkan demens is een ziel, die zich van het lichaam als een instrument bedient)
Dalam perspektif ini orang-kalangan esoteristik berkata apa artinya sholat yang dilakukan tanpa kekhusyu'an begitu pada umumnya pandangan para ahlitasawuf. yaitu mereka yang melihat islam dari sisi pendekatan yang esoterik (makna batin sholat), sedangakan mereka yang berpandangan bahwa islam dilihatnya dari sisi pandang eksoterik (tampilan lahiriah) melihat bahwa sholat itu sah saja bila dilakukan dengan memperhatikan semua aturan fiqh dalam sholt seperti rukun, syarat, sunnah, dan adabnya sholat dengan baik.
Dalam sebuag hadis shih, diriwayatkan dari Zaid bin Arqam, ia berkata: kami pernah becakap-cakap dalam sholat. kala itu, orang boleh becakap-cakap dengan temannya dalam sholat Allat swt menurunkan ayat dalam alquran :"Dirikanlah sholat karena allah dengan khusyu' (waquumuu lillahi qanitiin). Maka Sejak itu, kami diperintahkan supaya diam dan tidak lagi bercakap-cakap dalam sholat" (HR.Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Abu Daud dan Ahmad).
Siti Aisyah ra menceritakan bahwa Rasullulah pernah mendirikan sholat dengan pakaian becorak. Kemudian beliau bersabda bahwa aku merasa terganggu (tidak Khusyu) karena corak yang ada pada baju ini. Bawalah baju ini pada abu Jahmin dan ambilkan untukku baju yang lain (HR,Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Daud, Ibnu majah, Ahmad dan Malik)Itulah sebabnya bisa dipahami mengapa jika masuk ke masjid al-haram di mekkah atau masjid an-Nabawi di madinah dengan pakaian yang penuh dengan corak, gambar atau tulisan akan diminta untuk menggantinya karena dikhawatirkan akan bisa mengganggu ke Khusyu'an orang dalam Sholatnya.
Bagaimana kita dapat mengukur diri kita apakah sudah Khusy dalam sholat atau belum. Bisa dilihat dari sejumlah indikasi berikut ini, antara lain seperti ditulis Imam Musbikin :sangat menjaga waktunya dan terpelihara dari perbuatan dan perkataan yang sis-sia apalagi maksiat. Niatnya tulus Ikhlas, jarang kecewa terhadap pujian atau penghargaan, dipuji atau tidak dipuji, dicaci atau tidak dicaci sama saja (lihat surat Yunus, 105 dan Saba, 46)

وَأَنْ أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Waan aqim wajhaka lilddeeni haneefan wala takoonanna mina almushrikeena
dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.

Minggu, 22 Maret 2009

PEREMPUAN YG DICINTAI SUAMIKU


Tim Kel. Besar MBAH SUTOPO

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang
pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik
dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi
kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian
mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit.
Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang
kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah
romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2
seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan
makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja
makanberdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan
obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan
anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku
menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami.
Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek
sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya,

dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena
sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang
perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha,
temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah
melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar
indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu
berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh
pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang
lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu,
Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang
akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang
mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu
dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.



Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada
Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari
bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai
sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan
komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang,
ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di
RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal,
karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa
dengan suara riangnya,

" Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau
makan juga? uhh. dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak
Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah
habis ditangannya. Dan..aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang
terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku
yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya
membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih
sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya.
Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku
buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang
kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa
sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu
manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan
ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali
lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati
bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak
dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta , aku tidak pernah menyangka,
hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya
keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka
password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat
tante Meisha ?"

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

*Dear Meisha,*

*Kehadiranmu bagai beribu b intan g gemerlap yang mengisi seluruh relung
hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada
Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya,
karena dia ibu dari anak2ku.*

*Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2
mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu,
tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak
menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2

terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak
sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk
mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku
menikahinya.*

*Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti
ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang
tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti
pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh
dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.*

*Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang
lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami.
Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat
Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan
selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi
tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada
tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you
are the only one in my heart.*

*yours,*

*Mario*

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru
berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan
menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia
mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari
untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari
bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan
tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor
untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak
pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku
terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu mem intan ya menikahiku karena aku malu
terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia
memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang
perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia
tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan
aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan
melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah
dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu,
aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan
Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian.



Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman
itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

" *Mario, suamiku..*

*Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja
dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu
yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak
bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin
memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak
memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan
menuruti keinginanku. Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak
pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau
melakukan apa saja untukku...*

*Ternyata aku keliru.. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan
kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu
yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.*

*Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa
kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi
istriku ?"*

*Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.*

*Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia
bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah
wanita yang sempurna yang engkau inginkan.*

*Istrimu,*
*Rima"*

*D*i surat yang lain,

*"...Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin
es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat
cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh
cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha.."*

Disurat yang kesekian,

*"...Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.*
*Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan , aku tidak lagi marah2 padamu,
aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar
masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros,
dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku
selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu,
untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika
engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku
menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat
engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah...*

*Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap
berusaha dan menantinya...."*

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya.
dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini.

*"......Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun
lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang,
karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin
aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup,
karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.*

*Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran
dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak
sakit.*

*Tahukah engkau suamiku,*

*Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9
tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari
matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?..."*

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat
keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku.
Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu,
dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu
menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama
menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan
tinggi.. aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante... aku melihatnya
masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak.."
Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak.
Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit
di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario
mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

*Dear Meisha,*

*Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2
dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh
basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku
baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar..
Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?*

*Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan
besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil
mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena
dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku..*

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk
disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam.
Semuanya telah terjadi, Mario.
*Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika
seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.*

Jakarta, 7 Januari 2009
dedicated to my friend....may you rest in Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang

pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik
dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi
kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian
mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit.
Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang
kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah
romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2
seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan
makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja
makanberdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang
terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan
anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku
menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami.
Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek
sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya,

dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena
sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang
perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha,
temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah
melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar
indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu
berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh
pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang
lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu,
Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang
akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang
mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu
dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada
Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari
bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai
sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan
komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang,
ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di
RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal,
karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa
dengan suara riangnya,

" Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau
makan juga? uhh. dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak
Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah
habis ditangannya. Dan..aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang
terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku
yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya
membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih
sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya.

Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku
buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang
kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa
sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu
manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan
ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali
lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati
bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak
dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta , aku tidak pernah menyangka,
hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya
keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka
password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat
tante Meisha ?"

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

*Dear Meisha,*

*Kehadiranmu bagai beribu b intan g gemerlap yang mengisi seluruh relung
hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada
Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya,
karena dia ibu dari anak2ku.*

*Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2
mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu,
tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak

menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2
terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak
sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk
mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku
menikahinya.*

*Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti
ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang
tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti
pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh
dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.*

*Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang
lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami.
Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat
Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan
selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi
tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada
tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you
are the only one in my heart.*

*yours,*

*Mario*

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru
berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan
menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia
mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari
untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari
bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan
tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor
untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak
pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku
terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu mem intan ya menikahiku karena aku malu
terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia
memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang
perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia
tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan
aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan
melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah
dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu,
aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan
Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********
Setahun kemudian.

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman
itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

" *Mario, suamiku..*

*Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja
dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu
yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak
bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin
memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak
memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan
menuruti keinginanku. Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak
pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau
melakukan apa saja untukku...*

*Ternyata aku keliru.. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan
kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu
yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.*

*Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa
kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi
istriku ?"*

*Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.*
*Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia
bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah
wanita yang sempurna yang engkau inginkan.*

*Istrimu,*

*Rima"*

*Di surat yang lain,

*"...Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin
es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat
cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh
cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha.."*

Disurat yang kesekian,

*"...Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.*
*Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan , aku tidak lagi marah2 padamu,
aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar
masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros,
dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku
selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu,
untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika
engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku
menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat
engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah...*

*Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap
berusaha dan menantinya...."*

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya.
dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini.

*"......Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun
lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang,
karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin
aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup,
karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.*

*Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran
dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak
sakit.*

*Tahukah engkau suamiku,*
*Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9
tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari
matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?..."*

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat
keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku.
Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu,
dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu
menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama
menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan
tinggi.. aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante... aku melihatnya
masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak.."
Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak.
Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit
di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario
mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

*Dear Meisha,*

*Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2
dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh
basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku
baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar..
Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?*

*Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan
besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil
mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena
dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku..*

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk
disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam.
Semuanya telah terjadi, Mario.
*Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika
seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.*

Jakarta, 7 Januari 2009
dedicated to my friend....may you rest in peace...)


Yesterday is a history.
Tomorrow is a mystery.
Today is a gift.
That's why it's called "present".

peace...)

Yesterday is a history.
Tomorrow is a mystery.
Today is a gift.
That's why it's called "present".