Sabtu, 21 Maret 2009

traumatis paijo dan painem

Tim Kel. Besar MBAH SUTOPO
saat ini jaman serba susah.
> Harga BBM naik turun nggak jelas, akibatnya terjadi PHK diberbagai perusahaan.
> Salah satu yang terkena PHK adalah Paijo.
> Bulan ini ia tidak bisa lagi mengirim uang untuk istrinya di kampung halaman.
> Ia hanya bisa mengirim surat. Isinya demikian:
> Istriku Tercinta,
> Maafkan kanda sayang,
> bulan ini Kanda tidak bisa mengirim uang untuk kebutuhan keluarga di rumah.
> Kanda hanya bisa mengirimmu 1000 ciuman.
> Paling cinta,
> Kanda Paijo
> Seminggu kemudian Paijo mendapat surat balasan dari istri tercintanya:
> Kanda Paijo tersayang,
> Terima kasih atas kiriman 1000 ciumanmu.
> Untuk bulan ini Dinda akan menyampaikan laporan pengeluaran keluarga :
> Tukang minyak bersedia menerima 2 ciuman setiap kali membeli 5 liter minyak tanah.
> Tukang listrik mau dibayar dengan 4 ciuman per tanggal 10 setiap bulannya.
> Pemilik kontrakan rumah mau dibayar cicil dengan 3 x ciuman setiap harinya.
> Engkoh pemilik toko bahan makanan tidak mau dibayar pakai ciuman.
> Ia maunya dibayar dengan yang lain. Ya terpaksa Dinda berikan saja.
> Hal yang sama juga Dinda berikan buat kepala sekolah dan gurunya si Udin
> yang sudah 3 bulan nunggak uang sekolah.
> Besok Dinda mau ke pegadaian untuk tukerin 200 ciuman dengan uang tunai,
> karena yang punya pegadaian sudah bersedia menukarkan 200 ciuman + bayaran lainnya
> dengan uang 650 ribu, lumayan buat ongkos sebulan.
> Keperluan pribadi Dinda bulan ini mencapai 50 ciuman.
> Kanda tersayang.. bulan ini Dinda merasa jadi orang yang paling kaya di kampung,
> karena sekarang Dinda memberikan piutang ciuman ke banyak pemuda di kampung kita
> dan siap ditukar kapan pun Dinda butuhkan.
> Kanda, dari kanda masih tersisa 125 ciuman,
> apakah kanda punya ide? Atau saya tabung saja ya?
> Paling sayang,
> dari Dinda Inem seorang
> Gedubrak!! Paijo pun Pingsan !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar